Meningkatnya kasus
penyakit jantung dan kolesterol di Indonesia ternyata sangat berhubungan erat
dengan pola makan atau meal patterns orang Indonesia yang sangat sulit diubah.
Widjaja Lukito, dokter spesialis gizi klinik yang juga sekretaris anggota
Dewan Pertimbangan Presiden bidang kesejahteraan rakyat menjelaskan, pola makan
orang Indonesia yang sangat berhubungan erat dengan etnik, faktor tradisional,
cara penyajian, dan segi ekonomi membuat makanan yang dikonsumsi minim serat
dan tidak sehat.
"Seperti contohnya santan kelapa, paling banyak dipakai masyarakat dari
berbagai etnik untuk memasak. Padahal efeknya kurang baik untuk tubuh. Sementara
untuk dihilangkan sama sekali tidak mungkin. Ini menyangkut daya beli dan
keadaan lingkungan juga," jelas Widjaja yang ditemui dalam seminar tentang
kolesterol minggu lalu di Jakarta.
Begitu juga dengan presentase dietary fiber orang Indonesia, menurut Widjaja
bila ditemukan ada orang yang konsumsi fibernya 12 persen saja sudah sangat
baik sekali di Indonesia. "Padahal di luar rata-rata 25 persen,"
tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar