1. Bledug kuwu
Bledug Kuwu adalah sebuah fenomena gunung api lumpur (mud volcanoes) seperti halnya yang terjadi di Porong, Sidoarjo. Terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Purwodadi, Propinsi Jawa Tengah. Obyek yang menarik dari Bledug ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung secara hampir kontinyu pada daerah dengan diameter ± 650 meter.
Bledug Kuwu adalah sebuah fenomena gunung api lumpur (mud volcanoes) seperti halnya yang terjadi di Porong, Sidoarjo. Terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Purwodadi, Propinsi Jawa Tengah. Obyek yang menarik dari Bledug ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung secara hampir kontinyu pada daerah dengan diameter ± 650 meter.
Nama Bledug Kuwu berasal dari Bahasa Jawa (karena memang adanya di tengah Jawa sih…), yaitu ‘bledug‘ yang berarti ‘ledakan / meledak‘ dan ‘kuwu‘ yang diserap dari kata ’kuwur‘ yang berarti ‘lari / kabur / berhamburan‘. Mungkin kalau adanya di Jawa Barat namanya akan menjadi ‘Mèlèdug Lumpat’, atau menjadi ‘Explode Run’ jika terdapat di Greenwich.
2. Halo Matahari
Fenomena alam yang pernah terjadi adalah fenomena “Halo Matahari” atau disebut juga “Cincin Matahari” yang pernah terjadi di kota Yogyakarta pada bulan Januari tahun 2011 dan juga di kota San Francisco, Amerika Serikat. Namun sebelumya fenomena ini pernah terjadi di Padang pada tahun 2009 lalu. Selain fenomena “Halo Matahari”, fenomena “Langit Terbelah” juga pernah terjadi tepatnya di kota Pontianak pada bulan November tahun 2011 dan di kota Yogyakarta dan Padang pada tahun 2010 lalu.
Lalu fenomena “Pelangi Api” ternyata juga pernah terjadi di Indonesia
tepatnya di kota Makassar pada tahun 2010 lalu. Fenomena ini terjadi
pada sore hari tepatnya pukul 6 sore waktu Indonesia tengah (WITA).
3. Crop Circle
Tak kalah menggemparkan, terjadinya fenomena “Crop Circle” di kota Sleman, Yogyakarta pada bulan Januari 2011. Fenomena ini masih menjadi misteri, namun banyak yang menduga fenomena ini adalah buatan manusia.
Fenomena crop circle atau lingkar taman terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1/11). Menurut warga sekitar, bentuk-bentuk lingkaran di sawah itu tiba-tiba saja dijumpai pada Minggu pagi, padahal malam sebelumnya belum didapati.
3. Crop Circle
Tak kalah menggemparkan, terjadinya fenomena “Crop Circle” di kota Sleman, Yogyakarta pada bulan Januari 2011. Fenomena ini masih menjadi misteri, namun banyak yang menduga fenomena ini adalah buatan manusia.
Fenomena crop circle atau lingkar taman terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1/11). Menurut warga sekitar, bentuk-bentuk lingkaran di sawah itu tiba-tiba saja dijumpai pada Minggu pagi, padahal malam sebelumnya belum didapati.
Apakah ini merupakan fenomena crop circle pertama di Indonesia? Muhammad
Irfan dari Ufonesia (pengamat UFO Indonesia) mengatakan, "Ya, ini
memang crop circle pertama yang terjadi di Indonesia.
Irfan juga mengatakan bahwa fenomena crop circle di Yogyakarta tergolong
langka. "Fenomena ini sangat langka sebab inilah pertama kalinya crop
circle dijumpai di persawahan. Biasanya, crop circle terjadi di ladang
gandum," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pemberitaan, Irfan mengatakan, "Saya meyakini ini adalah crop circle betulan, bukan buatan manusia. Jadi, ya lebih condong bahwa ini memang jejak UFO."
"Sebabnya, ada laporan dari warga yang mengatakan bahwa saat malam mereka belum menjumpai. Baru paginya ada. Ini mungkin bisa jadi bukti. Sebab, kalau dibuat manusia, bisa butuh waktu lama," Irfan mengungkapkan alasannya.
Fenomena crop circle sendiri sudah cukup sering dijumpai. Pada abad ke-20, dikatakan bahwa di 26 negara sudah terdapat 10.000 crop circle. Jumlah kejadiannya mulai meningkat sejak tahun 1970-an.
4. Api abadi
Api abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di desa Manggarmas, kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi jalan raya Purwodadi - Semarang, berjarak 26 km dari kota Purwodadi. Kompleks api abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pemberitaan, Irfan mengatakan, "Saya meyakini ini adalah crop circle betulan, bukan buatan manusia. Jadi, ya lebih condong bahwa ini memang jejak UFO."
"Sebabnya, ada laporan dari warga yang mengatakan bahwa saat malam mereka belum menjumpai. Baru paginya ada. Ini mungkin bisa jadi bukti. Sebab, kalau dibuat manusia, bisa butuh waktu lama," Irfan mengungkapkan alasannya.
Fenomena crop circle sendiri sudah cukup sering dijumpai. Pada abad ke-20, dikatakan bahwa di 26 negara sudah terdapat 10.000 crop circle. Jumlah kejadiannya mulai meningkat sejak tahun 1970-an.
4. Api abadi
Api abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di desa Manggarmas, kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi jalan raya Purwodadi - Semarang, berjarak 26 km dari kota Purwodadi. Kompleks api abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.
Banyak peristiwa besar mengambil api dari kompleks api abadi Mrapen
sebagai sumber obornya, misalnya pesta olahraga internasional Ganefo I
tanggal 1 November 1963. Api abadi dari Mrapen juga digunakan untuk
menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai PON X tahun 1981,
POR PWI tahun 1983 dan HAORNAS. Api abadi dari Mrapen juga digunakan
untuk obor upacara hari raya Waisak.
Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya maka yang mengangkat tersebut akan mendapatkan keinginannya.
Apakah anda pernah mendengar tentang api yang tak kunjung padam? Ya, inilah api abadi yang terdapat di Madura. Sesuai dengan namanya, api ini selalu muncul dari dalam tanah dan tak pernah padam, sekali pun hujan mengguyurnya. Jika ingin melihat fenomena alam yang luar biasa ini, Anda bisa datang ke Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Menurut penjelasan ilmiah, di sekitar kawasan tersebut banyak mengandung belerang yang kemudian bergesekan dengan oksigen. Efek yang ditimbulkan dari gesekan tersebut adalah munculnya api. Anda bisa melihat api tak kunjung padam ini dari balik pagar yang membatasinya. Tapi jika penasaran, anda dapat melihat fenomena ini dari dalam pagar.
5. Salju abadi
Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Sebelum penyatuan Papua Barat ke Indonesia, pegunungan ini dikenal dengan nama Pegunungan Orange. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya maka yang mengangkat tersebut akan mendapatkan keinginannya.
Apakah anda pernah mendengar tentang api yang tak kunjung padam? Ya, inilah api abadi yang terdapat di Madura. Sesuai dengan namanya, api ini selalu muncul dari dalam tanah dan tak pernah padam, sekali pun hujan mengguyurnya. Jika ingin melihat fenomena alam yang luar biasa ini, Anda bisa datang ke Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Menurut penjelasan ilmiah, di sekitar kawasan tersebut banyak mengandung belerang yang kemudian bergesekan dengan oksigen. Efek yang ditimbulkan dari gesekan tersebut adalah munculnya api. Anda bisa melihat api tak kunjung padam ini dari balik pagar yang membatasinya. Tapi jika penasaran, anda dapat melihat fenomena ini dari dalam pagar.
5. Salju abadi
Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Sebelum penyatuan Papua Barat ke Indonesia, pegunungan ini dikenal dengan nama Pegunungan Orange. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung
di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi.
Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang
memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini
sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.
6. Seruling laut
Seruling Laut di pantai Klayar adalah, air mancur raksasa yang muncul dari celah (lubang) batu karang. Ketinggian semburan bisa mencapai 10 meter bila obak datang.
Keluarnya air dari lubang batu karang ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga, sering disebut sebagai seruling laut.
6. Seruling laut
Seruling Laut di pantai Klayar adalah, air mancur raksasa yang muncul dari celah (lubang) batu karang. Ketinggian semburan bisa mencapai 10 meter bila obak datang.
Keluarnya air dari lubang batu karang ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga, sering disebut sebagai seruling laut.
Lokasi seruling laut berjarak sekitar dua kilometer dari pintu masuk
pantai. Pengunjung yang menuju ke lokasi tersebut harus berjalan kaki
dengan menapaki pasir putih.
Tak jarang, saat perjalanan tersebut pengunjung bermain di tepi pantai. Selain berfoto ria mereka juga mencari kerang kecil-kecil. Akitivitas itu biasa berlangsung saat air laut surut.
7. Hujan es
Tak jarang, saat perjalanan tersebut pengunjung bermain di tepi pantai. Selain berfoto ria mereka juga mencari kerang kecil-kecil. Akitivitas itu biasa berlangsung saat air laut surut.
7. Hujan es
Fenomena alam hujan Es yang jarang terjadi di Indonesia, kini melanda di
Kota Pagaralam. Kejadian ini terjadi kemaren (23/8) sekitar pukul 15.00
WIB, yang berlangsung sekitar 10 menit. Walau hanya sebentar tak ayal
membuat heboh masyarakat di sekitar Gunung Dempo, tepatnya di Kelurahan
Dempo Makmur, Gunung Gare,Kecamatan Pagaralam Utara. Butiran Es yang
turun sebesar kelingking manusia. Turunnya berbarengan dengan hujan yang
cukup deras sekitar pukul 15.00 WIB. (kemaren).
Ungakap Warga yang merasakannya, awalnya hujan yang turun seperti hujan biasa, namun lama kelamaan hujan yang ada terasa sakit jika terkena di kepala dan badan.
Ungakap Warga yang merasakannya, awalnya hujan yang turun seperti hujan biasa, namun lama kelamaan hujan yang ada terasa sakit jika terkena di kepala dan badan.
Senada juga di ucapkan Hendra warga Dempo Makmur, hujan Es kali ini
cukup lama sekitar 10 menit. Selama beberapa bulan terakhir, hujan Es
tidak pernah terjadi lagi, dan baru sore kemaren terjadi kembali. Hujan
Es ini terjadi biasanya di musim penghujan, namun kali ini hujan Es
terjadi di musim kemarau basah. Kepala pos pemantau Gunung Api Dempo
Selatan melalui stafnya mulyadi mengungkapkan, hujan es yang melanda
Kota Pagaralam sore kemaren merupakan fenomena alam. Sejak ini hujan
tersebut tidak berdampak pada aktifitas Gunung Api Dempo, hujan Es cukup
jarang terjadi, namun sejauh ini hujan yang ada tidak merusak apapun.
8. Tumbuhan aneh
Berlanjut ke fenomena berikutnya yaitu fenomena tumbuhan aneh yang terjadi di Indonesia. Tahun 2009 lalu, masyarakat Purwokerto dihebohkan dengan fenomena pohon nangka berbuah pisang. Dimana di buah nangka tersebut ditumbuhi oleh pisang di sekitarnya. Hal yang sama juga terulang kembali pada bulan Januari tahun 2012 ini. Warga sekitar kecamatan Kosambi, Tangerang juga dihebohkan dengan keberadaan pohon nangka berbuah pisang. Bahkan sang pemilik Abdul Jabar sudah memakan buah tersebut dan ternyata rasanya adalah seperti rasa buah pisang. Selain pohon nangka yang menghebohkan, di tahun 2010 lalu tepatnya di kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara warga dihebohkan dengan munculnya pohon pinang “Berwajah Manusia”.
8. Tumbuhan aneh
Berlanjut ke fenomena berikutnya yaitu fenomena tumbuhan aneh yang terjadi di Indonesia. Tahun 2009 lalu, masyarakat Purwokerto dihebohkan dengan fenomena pohon nangka berbuah pisang. Dimana di buah nangka tersebut ditumbuhi oleh pisang di sekitarnya. Hal yang sama juga terulang kembali pada bulan Januari tahun 2012 ini. Warga sekitar kecamatan Kosambi, Tangerang juga dihebohkan dengan keberadaan pohon nangka berbuah pisang. Bahkan sang pemilik Abdul Jabar sudah memakan buah tersebut dan ternyata rasanya adalah seperti rasa buah pisang. Selain pohon nangka yang menghebohkan, di tahun 2010 lalu tepatnya di kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara warga dihebohkan dengan munculnya pohon pinang “Berwajah Manusia”.
Di salah satu bagian pohon tersebut tampak jelas sekali bentuk wajah dan
mulut yang mirip dengan manusia. Yang lebih anehnya bahkan konon
kabarnya wajah yang terlihat pada pohon ini bisa berubah-ubah setiap
hari.
9. Sambaran petir terbanyak
"Bogor merupakan kota dengan petir terbanyak di dunia. Sambaran petir di Bogor terjadi hingga 332 dalam sehari. Padahal,normalnya hanya 80 kali. Bayangkan luar biasa kan?!.
Bogor pun tercatat dalam Guinness World Records sebagai kota dengan petir terbanyak di dunia. Sejak awal tahun 2012, stasiun Klimatologi Darmaga Bogor mencatat, petir sudah menyambar kota Bogor sebanyak 20.731 kali. Sejauh ini jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan yang sama tahun - tahun sebelumnya.
9. Sambaran petir terbanyak
"Bogor merupakan kota dengan petir terbanyak di dunia. Sambaran petir di Bogor terjadi hingga 332 dalam sehari. Padahal,normalnya hanya 80 kali. Bayangkan luar biasa kan?!.
Bogor pun tercatat dalam Guinness World Records sebagai kota dengan petir terbanyak di dunia. Sejak awal tahun 2012, stasiun Klimatologi Darmaga Bogor mencatat, petir sudah menyambar kota Bogor sebanyak 20.731 kali. Sejauh ini jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan yang sama tahun - tahun sebelumnya.
Hal ini terjadi karena Bogor berada pada kelembapan udara yang ideal
untuk terjadinya petir. Kelembapan udara rata - rata di Bogor mencapai
85%, dengan suhu rata - rata udara maksimum 32,7 derajat Celcius. Suhu
udara harian 25,5 derajat Celcius. Hal ini berakibatnya timbulnya awan
cumulonimbus. Radiasi matahari yang memanasi permukaan Bumi menimbulkan
gerakan massa udara vertikal, memisahkan muatan listrik negatif dan
positif di dalam awan cumulonimbus. Akibatnya adalah munculnya petir.
10. Gelombang Bono
Fenomena gelombang bono di Sungai Kuala Kampar, Riau, bagi warga setempat maupun masyarakat Sumatera bagian tengah pada umumnya, mungkin sudah tak asing lagi. Lantaran memang, fenomena yang bahkan sudah berhubungan dengan kisah legenda ini, sudah ada sejak lama sekali. Namun bagi khalayak dunia, khususnya dari kalangan peselancar (surfer) maupun wisatawan pada umumnya, hal ini merupakan sebuah penemuan baru yang mengagumkan.
"A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world
(sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di
Indonesia memukau dunia selancar)," tulis Chris Mauro di judul
tulisannya, seperti dimuat GrindTV.com. Tulisan Mauro itu sendiri lantas
merujuk pada apa yang ia sebut 'penemuan luar biasa' oleh tim
(ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya "mungkin tak
tertandingi" (may be unrivaled).10. Gelombang Bono
Fenomena gelombang bono di Sungai Kuala Kampar, Riau, bagi warga setempat maupun masyarakat Sumatera bagian tengah pada umumnya, mungkin sudah tak asing lagi. Lantaran memang, fenomena yang bahkan sudah berhubungan dengan kisah legenda ini, sudah ada sejak lama sekali. Namun bagi khalayak dunia, khususnya dari kalangan peselancar (surfer) maupun wisatawan pada umumnya, hal ini merupakan sebuah penemuan baru yang mengagumkan.
"Apa yang membuat penemuan gelombang terakhir ini sangat memukau adalah bahwa ia (gelombang itu) tidak terjadi di garis pantai atau pulau, namun di sebuah sungai rimba terpencil yang dibuat berlipat oleh sebuah kekuatan gelombang (tidal bore) luar biasa," tulis Mauro lagi di salah satu bagian catatannya.
0 komentar:
Posting Komentar